Reksadana Pendapatan Tetap vs Obligasi, Apa Pilihanmu Sobat?

Reksadana Pendapatan Tetap vs Obligasi, Apa Pilihanmu Sobat?
Property of gemmavaldi.id

Hallo guys!

Sebelum masuk ke perbandingan antara Reksadana Pendapatan Tetap dan Obligasi, alangkah baiknya kita mengenal dulu apasih yang dimaksud dari kedua jenis investasi ini.
Dalam kamus bahasa inggris, Reksadana Pendapatan Tetap atau disebut juga fixed income fund adalah suatu reksadana yang memiliki kebijakan investasi minimal 80% pada surat berharga baik dalam bentuk hutang ataupun obligasi. Investasi ini memberikan pendapatan tetap kepada investor secara periodik dalam bentuk kupon bunga pinjaman. Manajer investasi berperan melakukan reinvestasi terhadapa kupon-kupon tersebut untuk dapat diinvestasikan ke obligasi berikutnya. Hal ini dilakukan guna menambah harga dari sebuah reksadana.

Obligasi adalah surat pernyataan hutang dari penerbit obligasi kepada pemegang obligasi yang berisi janji untuk membayar kembali pokok dan bunganya pada saat jatuh tempo. Salah satu produk pasar obligasi yang kita semua kenal secara umum adalah ORI (Obligasi Ritel Indonesia) dan Sukuk Ritel (Obligasi Ritel Berbasis Syariah) yang diterbitkan oleh pemerintah. Selain pemerintah, pihak swasta pun dapat menerbitkan obligasi. Perbedaan utamanya adalah pada resiko. Obligasi pemerintah hampir pasti tidak akan mengalami gagal bayar, sementara obligasi swasta memiliki potensi terjadi gagal bayar.

Oke setelah kita mengetahui masing-masing pengertian dari kedua investasi ini, sekarang kita bahas bersama-sama mengenai apa saja perbedaan dari kedua instrumen investasi ini. Dan sebaiknya mana yang kita pilih.

1. Agen Penjual

agen penjual
Sumber: Pexels


Reksadana Pendapatan Tetap

Investor bisa berinvestasi melalui manajer investasi atau agen penjual seperti bank dan perusahaan sekuritas yang terdaftar Otoritas Jasa Keuangan

Obligasi

Investor bisa berinvestasi melalui bank atau perusahaan sekuritas yang terdaftar Otoritas Jasa Keuangan, tanpa melalui manajer investasi

2. Minimum Pembelian

minimum pembelian
Sumber: Pexels


Reksadana Pendapatan Tetap

Secara umum, minimal investasi di reksadana pendapatan tetap adalah sebesar Rp 100.000. Namun pada beberapa reksadana pendapatan tetap ada juga yang minimalnya sebesar Rp 10.000

Obligasi

Minimum nilai investasi untuk obligasi bervariasi bergantung pada jenis produk dan agen penjualnya. Secara umum, minimum nilai rekening untuk ORI dan Sukuk Ritel adalah sebesar Rp 5.000.000

3. Fluktuasi Harga

fluktuasi harga
Sumber: Pexels


Reksadana Pendapatan Tetap

Harga Reksadana Pendapatan Tetap dinyatakan dalam Nilai Aktiva Bersih (NAB) per Unit Penyertaan. Ketika sudah jatuh tempo, reksadana pendapatan tetap dapat melakukan reinvestasi terhadap obligasi baru sehingga tidak memiliki jatuh tempo.

Akibatnya harga NAB dapat naik turun berfluktuasi megikuti harga obligasi. Keahlian dari manajer investasi dalam melakukan jual beli obligasi dapat mempengaruhi harga reksadana.

Obligasi

Berbeda dengan reksadana pendapatan tetap, harga obligasi dinyatakan dalam persentase. Ketika harga obligasi di atas 100 persen, maka disebut at Premium. Ketika di bawah 100 persen, disebut at Discount. Ketika sama dengan 100 persen, disebut at Par. Perubahan harga obligasi umumnya dipengaruhi oleh tingkat suku bunga deposito dan risiko gagal bayar.

4. Kemudahan

kemudahan
Sumber: Pexels


Reksadana Pendapatan Tetap

Reksadana pendapatan tetap dapat diperjual belikan kapan saja karena manajer investasi wajib membayar kepada investor pada saat adanya pencairan maksimal 7 hari kerja.

Obligasi

Berbeda dengan reksadana pendapatan tetap, pasar obligasi kurang liquid sehingga dibutuhkan upaya dan waktu lebih untuk menjual obligasi.

5. Risiko

risiko
Sumber: Pexels


Reksadana Pendapatan Tetap

Risiko gagal bayar dapat terjadi pada reksadana pendapatan tetap. Namun kebijakan manajer investasi yang wajib melakukan diversifikasi dengan maksimal 10 persen investasi pada perusahaan swasta. Artinya kemungkinan terjadinya risiko pada reksadana pendapatan tetap jika terjadi kebangkrutan pada 10 perusahaan swasta yang menjadi perusahaan penerbit obligasi.

Obligasi

Risiko gagal bayar dapat terjadi pada obligasi ketika penerbit obligasi gagal memenuhi komitmennya untuk membayar pokok dan kupon pada saat jatuh tempo. Ketika hal demikian terjadi, maka nilai obligasi dapat anjlok, bahkan tidak ada harganya sama sekali. Apabila tidak dapat dijual di pasar sekunder, investor harus menunggu eksekusi aset yang menjadi jaminan obligasi untuk mendapatkan kembali investasinya. Namun hal ini harus ditebus dengan proses yang memakan waktu lama.

Kesimpulan

kesimpulan
Sumber: Pexels


Manapun pilihan kamu dalam berinvestasi, sebaiknya dipikirkan secara matang dan sesuaikan dengan profil risiko kamu. Antara obligasi dan pendapatan tetap sebenarnya hampir sama saja secara return yang dihasilkan.

Thanks for reading Reksadana Pendapatan Tetap vs Obligasi, Apa Pilihanmu Sobat? | Tags:

Latest
Previous Article
Next Post »

Related Posts

Show comments
Hide comments

0 comments on Reksadana Pendapatan Tetap vs Obligasi, Apa Pilihanmu Sobat?

Posting Komentar