Memilih Reksadana Pasar Uang Yang Tepat Bagi Pemula

Bagi sebagian orang, yang cenderung konservatif untuk urusan investasi, memilih reksadana pasar uang adalah pilihan yang tepat untuk berinvestasi. Produk ini juga cocok bagi pemula yang ingin memulai rencana investasi. Setidaknya dibandingkan dengan rate deposito saat ini, penulis bisa merekomendasikan bahwa investasi di reksadana pasar uang lebih baik dibandingkan deposito di bank.

Alasan utama orang memilih produk reksadana pasar uang dibandingkan dengan reksadana lainnya, adalah return yang hampir pasti didapatkan. Ini bisa kita lihat di beberapa reksadana yang penulis rekomendasikan (baca: Top 10 Produk Reksadana Pasar Uang Terbaik Saat Ini)

Dalam return 1 Tahun, rata-rata reksadana pasar uang memberikan sebesar 6-7%. Sedikit lebih besar dibandingkan dengan yang di dapat dari deposito.

Berikut ini adalah beberapa faktor penting yang bisa kita jadikan pertimbangan memilih reksadana pasar uang yang tepat. Penilaian berikut bisa kita dapatkan dengan kita membaca terlebih dahulu fund fact sheet dari masing-masing produk. Atau bisa juga kita lihat di beberapa agen penjual reksadana online seperti Mirae, Bibit, Bareksa, dll.

1. Faktor Imbal Hasil, pilih reksadana yang memberi imbal hasil yang wajar

Profit - Pixabay

Hal yang paling didambakan para investor adalah imbal hasil yang tinggi. Tapi hati-hati dan jangan terjebak, karena imbal hasil yang tinggi sebanding dengan resikonya. Dan mungkin produk reksadana pasar uang ini tidak cocok buat kamu yang ingin imbal hasil tinggi.

Penulis sarankan pilih produk reksadana pasar uang yang memberi imbal hasil yang wajar, apa itu wajar? Wajar disini adalah yang memberi imbal hasil yang tidak terlalu tinggi dibandingkan rata-rata produk reksadana pasar uang lain, dan tidak terlalu rendah juga.

Misal rata-rata produk reksadana pasar uang memberikan imbal hasil 6-7% pertahun. Lalu kamu melihat ada 1 produk yang memberi imbal hasil 12% atau malah cuma 3%, kamu harus waspada terhadap itu. Bisa saja terjadi sesuatu ke depannya.

2.1 Faktor Total AUM

AUM - Pixabay

AUM = Asset Under Management. Jika diartikan dalam bahasa indonesia, ini adalah jumlah dana yang dikelola oleh Manajer Investasi. Bagaimana ini bisa menjadi faktor untuk memilih reksadana?

Simpel saja, dari beberapa reksadana pilihan kita, cermati AUM reksadana tersebut. Semakin besar AUM yang dimiliki, artinya banyak investor yang menyimpan investasinya pada produk tersebut.

Jika dihadapkan dengan pilihan produk reksadana yang memiliki AUM 1 Triliun dengan reksadana yang memiliki AUM 60 Milyar. Tentu kita akan pilih yang memiliki AUM 1 Triliun. Dana yang dikelola oleh manajer investasi tersebut lebih besar.

2.2 Faktor Grafik AUM

Grafik AUM, ini juga bisa menjadi pertimbangan kita memilih reksadana. Kita ingin investasi yang wajar, tidak selamanya return tinggi itu bagus, karena di masa depan kita tidak tau kinerjanya akan seperti apa, tapi kita bisa memberi penilaian terhadap kinerja di masa lalu.

Salah satunya adalah grafik AUM.

Contoh:
20-11-2019 Reksadana A memiliki Total AUM 1 Triliun
2-12-2019 Reksadana A memiliki Total AUM 100 Milyar

Lihat, hal seperti ini perlu kita waspadai, kurang dari 2 minggu dana kelolaan manajer investasi berkurang 90% ! Inilah perlunya kita melihat kinerja dari manajer investasi, produk yang dimilikinya, adalah untuk menilai seberapa pantaskah kita investasi disana.

3. Faktor Expense Ratio

Expense Ratio - Pixabay

Expense ratio, ini mengukur seberapa besar biaya yang dikeluarkan untuk mengelola reksadana. Lebih kecil expense ratio yang dimiliki, mencerminkan kepiawaian manajer investasi dalam mengelola reksadana. Dana yang dikelola lebih efisien.

Expense ratio ini dapat dilihat di beberapa agen penjual reksadana online, seperti Bibit, Bareksa, dll.

Kesimpulan

Oke guys, jadi itu beberapa faktor penentu dalam memilih reksadana pasar uang yang tepat bagi pemula yang ingin memulai investasi.

Semoga apa yang penulis share dalam tulisan ini bisa bermanfaat buat kita semua.

Thanks guys!

Thanks for reading Memilih Reksadana Pasar Uang Yang Tepat Bagi Pemula | Tags: Artikel