Property of gemmavaldi.ID |
Siapa yang tidak kenal dengan Warren Buffet? Dia dikenal sebagai investor tersukses dan terhebat sepanjang sejarah bursa saham modern. Bahkan terbaik nomor 1 di dunia. Banyak anak muda yang menggemarinya, bermimpi ingin mengikuti jejaknya, menjadi investor yang handal. Menjadi kaya raya dengan kekayaan mencapai Rp 1.732 Triliun. Wow!
Warren Buffet, sebagai sultan yang tajir secara konsisten selalu masuk dalam 10 besar orang terkaya dunia versi majalah forbes. Dia adalah inspirasi banyak orang, termasuk inspirasi penulis sendiri untuk terjun ke dunia investasi. Pria yang sudah melewati berbagai macam kondisi ekonomi global yang dinamis tidak menentu, tetap kokoh tidak tergoyahkan oleh waktu.
Banyak yang ingin mencari tahu, sebenarnya apa yang membuat Pria yang memiliki keuntungan hingga US$ 60 miliar dari kepemilikan saham perusahaan investasi Berkshire Hathaway Inc. ini menjadi sukses seperti saat ini. Jawabannya adalah Saham. Salah satu bukit kekayaan yang ada di dunia ini.
Sebuah prinsip investasi ala Buffet, jika kita memahaminya, tidak perlu menghabiskan miliaran bahkan triliunan rupiah untuk membeli perusahaan terbuka. Apa yang Buffet lakukan, ialah membangun fondasi dan kekayaan jangka panjang serta beradaptasi dengan pasar. Ia mempertimbangkan dengan matang fundamental perusahaan. Memelototi laporan keuangan mereka. Melihat lebih jauh tren industri ke depan. Itulah kenapa jika kita lihat dalam portofolio yang dimiliki Buffet, saham seperti Coca Cola dan American Express Co, berpuluh-puluh tahun ia menggenggamnya.
Lantas, strategi seperti apa agar kita bisa sukses seperti Buffet? Terlebih lagi jika kita masih di usia muda dan ingin sukses kelak di masa tua kita. Berikut ini adalah 6 Strategi Jitu yang bisa dicontoh oleh generasi milenial dari sang maestro Warren Buffet:
1. Fokus pada apa yang kita pahami, berinvestasilah bukan berspekulasi
Fokus - Pixabay |
"Di dunia investasi, jadilah seorang Sniper. Yang memilikit target sasaran yang jelas, yang memperhatikan kondisi lapangan, jarak tembak, tempat, arah angin, dll. Jangan menjadi Rambo yang menembak ke segala arah, tanpa mengetahui mana yang tepat sasaran mana yang tidak."
Itulah sebuah kutipan dari dosen penulis yang pernah dikatakan di kelas saat kuliah dulu. Dan benar saja ternyata itu juga yang membuat seseorang bisa sukses atau tidak. Mereka yang sukses akan fokus pada hal yang menjadi target sasaran. Mereka akan benar-benar dan sungguh-sungguh memahami apa yang menjadi sasaran mereka. Begitu juga dengan investasi, karena kita investor bukan spekulan.
Warren Buffet tidak berinvestasi pada bisnis yang tidak ia pahami, melalui perusahaan investasi miliknya, ia berinvestasi pada Coca Cola hingga memiliki 10% kepemilikan saham tersebut. Saham Coca Cola tumbuh dari $2,45 per lembar saham di awal tahun 1988 menjadi $52,21 per lembar saham di November 2019, yang bila dirata-rata memberikan keuntungan 11-12% per tahun.
Begitupun juga anda, jika ingin terjun ke dunia investasi, anda berminta investasi di bisnis yang seperti apa, terlebih dahulu pahami bisnisnya, laporan keuangannya, proyeksi ke depan seperti apa, manajemennya bagaimana, setelah itu barulah mulai untuk berinvestasi. Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit, kan?
2. Memiliki pandangan jauh ke depan, berinvestasilah pada nilai, harga yang tepat, dan manajemen yang bersih
Tatap masa depan - Pixabay |
Berinvestasi untuk jangka panjang, jangan terpengaruh pada analisa dan keadaan yang sebenarnya tidak berkaitan pada bisnis. Berinvestasi dengan terlebih dahulu menilai fundamental perusahaan. Nilai-nilai perusahaan jauh lebih penting dari sekedar harga saham yang murah.
Manajemen yang bersih, dapat terlihat dari kinerja perusahaan tersebut, di era global seperti sekarang ini dimana informasi bisa didapatkan secara terbuka, sangat memungkinkan bagi kita untuk cek terlebih dahulu manajemen yang mengelola bisnis tersebut.
"Butuh 20 tahun bagi perusahaan untuk membagun reputasi. Tapi cuma 5 menit untuk menghancurkannya" - Warren Buffet
Buffett pernah berkata, kepemilikan sahamnya di sebuah perusahaan adalah untuk selamanya. Ia pertama kali berinvestasi di Coca-Cola pada 1988, dan tak pernah menjual satu lembar pun sahamnya sejak saat itu. Ia juga masih memegang American Express, meski telah melewati masa-masa sulit.
Karena kita adalah investor dan bukan trader.
3. Tahu kapan waktu untuk membeli dan tahu kapan buat kesalahan
buy atau sell - Pixabay |
Belilah saham sesuai dengan kemampuan yang kita miliki, konsistenlah untuk membelinya secara teratur dari waktu ke waktu. Seperti yang pernah Buffet lakukan, ia membeli secara teratur saham Wells Fargo dan bertahap menambah kepemilikannya.
Terkadang kesalahan terjadi di luar kendali kita. Jadikan itu pelajaran yang berharga, dan tatap masa depan dengan optimis, kesalahan hari ini belum tentu menjadikan kita melakukan kesalahan yang sama esok hari. Belajarlah dari kesalahan itu, agar kedepannya kita tahu apa yang harus dilakukan.
Bahkan seorang Warren Buffet pun pernah melakukan kesalahan. Seandainya ia tidak menjual sahamnya yang besar di Walt Disney dan Procter & Gamble (P&G). Mungkin tidak terbayang lagi berapa kekayaan yang dimilikinya kini.
4. Perbanyak membaca, jadikan sebuah kebiasaan, itu yang membuatmu kaya pengetahuan
buku adalah jendela dunia - Pixabay |
Warren Buffet menghabiskan hari-harinya untuk membaca. Setidaknya 4-6 jam waktunya dalam sehari ia gunakan untuk membaca. Tidak ada komputer, tidak ada smartphone, hanya buku-buku, koran, TV, dan beberapa laporan keuangan perusahaan yang ada di ruangan kantornya. Banyak membaca membuatmu kaya akan pengetahuan.
Tidak hanya Warren Buffet, banyak tokoh yang sukses adalah yang hobinya membaca. Contohnya Oprah Winfrey, Elon Musk, Bill Gates, bahkan presiden pertama Indonesia Soekarno, punya kebiasaan membaca buku.
Karena buku adalah jendela dunia.
5. Investasikan diri anda, keberhasilan tidak selalu diukur oleh uang
family is everything - Pixabay |
"Investasi terbaik yang dapat anda lakukan, adalah pada diri anda sendiri". Itulah kata-kata Buffet kepada redaksi Yahoo Finance yang penulis kutip dari CNBC Indonesia. Berkomunikasilah yang baik dan belajarlah. Asah keterampilan itu maka dapat meningkatkan nilai anda sebanyak 50%.
Terutama bila anda masih muda, maka jangan sia-siakan waktu. Gunakan waktu untuk hal-hal yang bermanfaat, yang efektif dan efisien untuk tubuh dan pikiran anda. Berjuanglah karena masa depanmu masih panjang. Jangan santuy apalagi malas-malasan.
Berinvestasi bisa membuat orang menjadi emosional. Kondisi ini tidak akan membantu anda melihat potensi pada saham tertentu. Ketidakpastian pergerakan pasar keuangan bisa membuat orang menjadi stres. Pertahankan keputusan dan tetap pada jalurnya adalah yang terbaik karena investasi yang kita lakukan adalah untuk jangka panjang.
Kekayaan, tidak selalu menjadi ukuran dari sebuah keberhasilan. Tapi kerja kerasmu, dan kasih sayang orang terdekatmu itu tidak ada yang bisa mengalahkannya. Berikan sebagian dari apa yang kamu peroleh, maka kamu akan dapatkan dua kali lebih banyak dari apa yang kamu berikan.
6. Bersabarlah, waktu adalah teman investor
time is money - Pixabay |
“If you aren’t willing to own a stock for ten years, don’t even think about owning it for ten minutes.” - Warren Buffet
Sabar pangkal kaya. Bersabarlah, selalu ingat apa yang kita lakukan adalah untuk masa depan, tidak melulu untuk dirimu sendiri, tapi kelak untuk anak-anak dan cucumu. Jangan terpengaruh untuk menjual saham yang memberimu capital gain yang tinggi. Karena saham seperti itu pantas buat kamu simpan selama-lamanya. Seperti yang Buffet lakukan pada saham favoritnya Coca Cola, yang hingga kini telah lebih dari 30 tahun dimiliknya.
Jadi kalo ga kepepet-kepepet banget, jangan di jual yaa.
Waktu adalah teman investor, apapun yang terjadi di luar bisnis tidak akan selalu mempengaruhi bisnis tersebut. Cobalah lihat pergerakan IHSG dari tahun ke tahun, sudah mengalami beberapa kali resesi, krisis ekonomi baik domestik ataupun global. Beberapa serangan teror di Indonesia, gejolak politik, ketimpangan sosial, dll. Titik terendah IHSG terjadi pada tahun 2001 dimana saat itu Rp 374,9 di akhir penutupan dan saat ini November 2019 harganya Rp 6.177,9 di akhir penutupan artinya sudah lebih dari 1.500% kenaikan yang dialami.
“Over the long term, the stock market news will be good.” - Warren Buffet
Thanks for reading 6 Strategi Jitu Ala Warren Buffet Yang Patut Dicontoh Milenial | Tags: Artikel
Next Article
« Prev Post
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
Next Post »
0 comments on 6 Strategi Jitu Ala Warren Buffet Yang Patut Dicontoh Milenial
Posting Komentar